On This Day Sepakbola Indonesia 21-30 April

 

On This Day 21 April 2011

Empat Tokoh Ditolak FIFA

21 April 2011, Ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar telah menerima keputusan FIFA terkait pencalonan pemilihan Ketua Umum PSSI. Hasilnya FIFA tetap menolak pencalonan empat calon yang ditolak sebelumnya.

Empat calon Ketum tersebut adalah Nurdin Halid, Nirwan D. Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro.

Hal itu dikatakan Agum kepada wartawan dalam press room VIP Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, setelah dia menemuia Sepp Blatter di markas FIFA di Zurich dua hari lalu.’’Saya merasa bersalah tidak berhasil memperjuangkan empat orang ini dan ditolak sama sekali. Lebih berat lagi mereka juga tidak boleh masuk sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI,’’ tutur Agum.

Selain itu ia mengatakan, FIFA menyatakan mengakui Komite Banding yang dibentuk dari hasil kongres 14 April di Jakarta. Namun, Komite Pemilihan yang dibentuk pula pada kongres hari itu tidak diakui, karena fungsi itu telah diamanatkan kepada Komite Normalisasi.

************************************

On This Day 22 April 1995

WNI Terlibat Suap di Kejuaraan Dunia

Suap dan sepak bola Indonesia ternyata begitu lekat. Bahkan, pelaku suap asal Indonesia tidak hanya bermain-main di kompetisi nasional. Mereka juga berani ”menggoyang” kejuaraan dunia sepak bola , seperti yang terjadi dalam kejuaran dunia sepak bola junior di Doha, Qatar, pada 1995 silam.

Kasus suap tersebut bahkan berhasil dibongkar FIFA. Tepat pada 22 April 20 tahun silam, FIFA mampu mengamankan empat pelaku penyuapan. Saat itu Reuters mengabarkan kalau empat pelaku itu satu warga Thailand, dua asal Malaysia, dan satu lainnya berstatus Warga Negara Indonesia (WNI). Keempatnya tertangkap setelah dua sebelumnya FIFA menciduk pimpinan mereka bernama Tio Kim Swee.

Kasus suap itu terbongkar setelah Portugal, Honduras, Burundi, dan Kamerun melaporkan kalau pemainnya didekati penyuap yang memberi iming-iming uang. ”FIFA telah mengirim faksimile kepada kami soal upaya percobaan penyuapan. Tapi yang disebut hanya nama Tio Kim Swee,” kata Sekjen Federasi Sepak Bola Malaysia Paul Mone. Terpisah PSSI saat itu belum mendapat kabar dari FIFA. ”Kami belum mendapat informasi terkait orang Indonesia yang tertangkap dalam kasus suap di Doha,” ujar Sekum PSSI Soeparjo Pontjowinoto.

************************************

On This day 23 April 2012

Indisipliner, Persisam Depak Tiga Pemain

Pada 23 April 2012, keputusan mengejutkan dibuat Persisam Putra Samarinda dengan memecat M. Roby, Djayusman Triasdi dan Fandi Mochtar karena indisipliner.

“Setelah saya dapatkan laporan, saya pastikan dan cek semuanya. Pemain tidak disiplin, kondisinya menurun. Apalagi itu mabuk-mabuk, main wanita,’’ kata Presdir PT Putra Samarinda Indonesia, Harbiansyah Hanafiah, kepada wartawan di Sekretariat Klub Persisam.

Untuk memperkuat keputusan manajemen, ketiganya menjalani tes kebugaran fisik yang dilakukan oleh tim kesehatan KONI Kaltim. ’’Hasilnya, nilai minimal kebugaran fisiknya di bawah standar yakni 50-55. Untuk diri sendiri saja sudah tidak disiplin, mau bagaimana nanti?’’ ujar Harbiansyah

************************************

On This Day 24 April 1925

Lahirnya Istilah Tendangan “Jeger”

Pada 24 April 1925, digelar pertandingan antara klub Hercules dari Jakarta melawan UNI di Lapangan Nieuw Houstrust , Jalan Karapitan, Kota Bandung.

UNI dan Hercules adalah klub besar di zamannya. Hercules merajai Batavia dan UNI menguasai Bandung. Pada laga itu Hercules kalah tipis 0-1. Satu-satunya gol tunggal dicetak oleh George De Jager lewat sepakan keras dari luar kotak penalti.
Gol itu menjadi sebuah gol legenda. Sepakan keras nan rendah itu sampai menembus jaring gawang dan meninggalkan bekas di papan putih yang terletak di belakang gawang.

Usai pertandingan, bekas tendangannya itu kemudian diabadikan dengan cat hitam. Pada dinding putih dibangun sebuah monumen untuk mengenang tendangan Jager itu.

Istilah tendangan jeger yang belakangan dipopulerkan oleh stasiun televisi yang menayangkan ISL untuk menggambarkan kedasyatan pemain dalam melakukan shooting mungkin terinspirasi dari kejadian ini, tepatnya di ambil dari nama de Jager. Ya, istilah “jeger” pun jadi bagian dalam sepak bola.

************************************

On This Day 26 April 2005

Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2007

Betapa gembiranya bangsa kita ketika ditunjuk untuk menggelar sebuah hajatan sepakb ola tingkat Asia. Ya, tepat hari ini 10 tahun lalu, Indonesia mendapat kehormatan ditunjuk sebagai satu dari empat negara tuan rumah Piala Asia 2007.

Walaupun waktu itu event-nya masih akan diadakan dua tahun mendatang, persiapan yang dilakukan tak kalah kencang. Selain tim nasional, stadion juga tak luput dari sorotan.

PSSI pun mengusulkan dua stadion, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta dengan Stadion Sriwijaya Jakabaring Palembang. Pemerintah yang waktu itu dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono memberikan atensi penuh dengan bersedia mengucurkan dana untuk merenovasi SUGBK.

Hal itu diutarakan oleh Sekjen PSSI saat itu, Nugraha Besoes, setelah beraudiensi dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Yuzril Ihza Mahendra pada 26 April 2005. ”Ini adalah kabar baik bahwa pemerintah secara pasti mendukung langkah PSSI memperjuangkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia 2007,” ujar Nugraha kepada Jawa Pos.

************************************

On This Day 28 April 2012

Wasit Nodai Kemenangan Arema

Arema Malang memang menang atas tamunya Pelita Jaya dengan skor 3-2 di Stadion Kanjuruhan. Namun, gol kemenangan tuan rumah yang dicetak Alain N’Kong menuai protes tim tamu.

Kehebatan kiper Pelita Jaya Kadek Wardhana dalam menghalau bola cukup dipuji. Setidaknya delapan penyelematan dia lakukan di laga ini, untuk memaksa skor imbang 2-2 hinga menit akhir babak kedua. Sampai akhirnya pada menit ke-83 Arema mendapat hadiah tendangan bebas.

Tanpa diberi aba-aba wasit, Herman Dzumafo dengan cepat mengambil tendangan bebas dan mengumpan bola kepada N’Kong. Dengan tembakan kaki kanannya lantas menaklukan kiper Pelita.

Gol tersebut pun langsung menuai protes keras dari para pemain Pelita kepada wasit. Para pemain Pelita menganggap mereka belum siap saat Dzumafo memberikan umpan dan wasit pun terlihat ragu-ragu dalam mengambil keputusan, antara mengesahkan gol atau tidak. Asalnya gol ini dianulir, namun entah kenapa wasit menganggap gol itu sah. Pelatih Pelita, Rahmad Dharmawan sepat mengancam boikot. Namun hal itu urung dilakukannya

************************************

On This Day 29 April 2011

George dan Arifin Ditolak

SEBANYAK 33 nama maju ke bursa pemilihan ketua umum PSSI pada Kongres PSSI 2011. Namun, dari semua kandidat tersebut tak semua diloloskan oleh Komite Normalisasi (KN) PSSI yang diketuai Agum Gumelar. Tepat pada 29 April 2011, KN mengumumkan beberapa nama yang lolos dan tidak lolos.

KN menegaskan hanya ada 19 nama yang berhak maju ke pemilihan kursi ketua umum. Sebelas nama ditolak dan tiga lagi tidak lolos verifikasi. Nama-nama yang dicoret itu dua diantaranya merupakan kandidat kuat yakni George Toisutta dan Arifin Panigoro. Selain itu juga terdapat nama Nirwan Bakrie dalam daftar yang tidak diloloskan.

Ditolaknya nama Goerge, Arifin, dan Nirwan didasarkan surat FIFA pada 4 dan 21 April 2011 yang ketiga nama itu bersama Nurdin Halid dilarang mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. Pencoretan nama George dan Arifin mendapat reaksi keras dari kelompok 78 yang mendukung kedua nama tersebut. Reaksi itu ditanggapi dingin Agum. ”Keputusan ini diambil melalui proses panjang, penuh dinamika. Sarat perdebatan, jadi kami harap semua bisa menyikapinya tanpa emosianal,” kata Agum.

************************************

On This Day 30 April 1949

Kiprah Pertama PSM Makassar

Hari ini, 30 April 1949 adalah tanggal yang sakral bagi PSM Makassar. Pada tanggal itulah pertama kalinya PSM mulai bersentuhan dengan kompetisi sepak bola nasional. PSM memang lahir pada 1915, namun statusnya waktu itu adalah klub milik orang-orang Belanda. Hal ini yang membuat posisinya terasing di kumpulan klub-klub pribumi yang tergabung dalam PSSI.

Pasca Indonesia merdeka, mau tak mau memaksa PSM bertranformasi jadi klub pribumi. Tepat hari ini, PSM menggelar pertandingan melawan Persebaya di bawah kompetisi resmi PSSI.

Dari nama-nama yang dimainkan PSM tak bisa melepaskan identitas ke-Belanda-an mereka. Terbukti masih ada kiper Van de Wilde, bek Bastian Dorst, dan penyerang Frank Dekkers. Meski diperkuat pemain Belanda, dalam dua periode kompetisi yang mereka ikuti itu, PSM hanya bisa menempati peringkat keempat.

Pasca PSSI mengubah format kompetisi dari turnamen menjadi kejurnas, PSM semakin digdaya menguasai sepak bola Indonesia. Terbukti dengan gelar juara yang mereka dapat pada 1957, 1959, 1964/1965, dan 1965/1966

Tinggalkan komentar