[Fiorentina 1–3 Napoli] Bagaimana Napoli Mengalahkan La Viola dalam Waktu 10 Menit

Rafael Benitez mendapatkan trofi pertamanya sebagai pelatih. Dalam musim pertamanya bersama Napoli, ia sukses menggondol Coppa Italia untuk klubnya tersebut. Pada final yang diselenggarakan di kota Roma, Napoli sendiri sukses menundukkan Fiorentina 3-1 dengan sang bintang muda, Lorenzo Insigne, yang berhasil mencetak dua gol.

Pelatih Fiorentina, Vicenzo Montella, menerapkan taktik yang lain dari biasanya saat melawan Napoli dini hari tadi. Ini terlihat dari starting line up dan formasi yang diterapkan. Tak biasanya, Vincenzo Montella memakai 4-3-1-2.

Sekilas, formasi ini sebenarnya sama saja seperti 4-3-3 yang sering dipakai Montella. Tapi, menggeser Borja Valero menjadi seorang second striker di belakang Josep Ilicic dan Joaquin tentu sebuah anomali. Dengan formasi tersebut, La Viola tak memainkan seorang striker murni satu pun. Baca lebih lanjut

[Juventus 1-1 Fiorentina] Begini Cara Fiorentina Curi Gol Tandang di Turin

Dalam beberapa pertemuan terakhir, Si Nyonya tua selalu kesulitan membobol gawang Fiorentina saat bermain di kandang sendiri. Misalnya saja pada lanjutan Serie-A pada pekan lalu. Kendati menang atas Fiorentina, skor akhirnya hanya 1-0. Demikian pula pada laga pertama babak 16 besar Europa Leaque dini hari tadi. Meski telah menurunkan taktik dan pemain yang berbeda dengan akhir minggu lalu, Juventus tetap kesulitan untuk menjebol lawannya itu.

Terlepas dari hasil akhirnya, patut diacungi jempol kedua pelatih nyatanya peka akan taktik satu sama lain. Ini terlihat dari formasi dan strategi yang tak sama seperti saat mereka bertemu di Serie A.

Sang tuan rumah misalnya. Kekuatan diturunkan Juventus nyaris 60% berubah. Kedalaman skuat antara tim inti dan cadangan yang dimiliki klub asal Turin ini membuat Conte mampu untuk merotasi semua lini, kecuali kiper.  Baca lebih lanjut

Dogma Anti ‘Keberuntungan’ yang Selalu Menggema di Kota Florence

Dari Florence, kota kecil berpenduduk 300 ribu, dunia berubah. Kota berbunga nan indah yang kini lebih diidentikan sebagai tujuan wisata. Lembaran sejarah memang mencatatkan bahwa tanah Florence-lah yang melahirkan dan membesarkan rennaissance sebelum mewabah ke seluruh penjuru Eropa.

Ya, Florence menelurkan banyak pemikir, seniman, ilmuwan dan politikus ulung yang mewarnai dunia baru. Mulai dari Dante, Michelangelo, Galileo, Machiavelli, Leonardo Da Vinci dan banyak lainnya. Para pemikir dan artisan inilah yang mengembalikan kedigdayaan barat dari tangan orang timur. Dan, hingga kini, bangunan-bangunan tua dari abad rennasissance masih tetap tegak kokoh, penanda bahwa kota ini sempat jadi pusat peradaban manusia berada. Baca lebih lanjut

[Fiorentina 1-2 Inter Milan] Meredam Cuadrado dan Menyerang Balik Lewat Sayap Kiri

Bertandang ke Stadion Artemio Franchi, Inter Milan sedikit diuntungkan dengan skuat tuan rumah yang terasa sedikit pincang. Ini karena Fiorentina tidak bisa memainkan Stefan Savic yang cedera di lini belakang, sementara Borja Valero terkena hukuman kartu merah.

Apalagi di lini depan La Viola juga kehabisan stok penyerang. Absennya Giussepe Rossi akibat cedera lutut membuat Montella uring-uringan. Beruntung Mario Gomez sudah sembuh dari cedera yang menimpanya sejak awal musim lalu. Di laga dini hari tadi, Gomez pun dimainkan Montella, meski tidak dari menit-menit awal.

Sebuah catatan menarik dari Montella adalah ia tak memainkan penyerang murni pada laga semalam, dan menduetkan Joaquin dan Josep Llicic di lini depan. Sejatinya Josep Llicic adalah seorang gelandang. Tapi oleh Montella ia didorong menjadi striker dalam 3 laga terakhir, termasuk saat melawan Inter Milan. Baca lebih lanjut

[Fiorentina 4-2 Juventus] Perubahan Taktik Montella Benamkan Juventus

Dendam itu terbalaskan lewat sebuah drama yang terjadi di Stadion Artemio Franchi kemarin.  Kemenangan Fiorentina atas Juventus 4-2 memang sempat membuat was-was masyarakat kota Firenze. Bagaimana tak khawatir, laga baru turun minum ruh Batistuta seakan mengoyak hati fans La Viola lewat dua gol selebarasi Paul Pogba dan Carloz Tevez.

Namun siapa sangka keajaiaban itu terjadi disana. Butuh waktu 15 menit Fiorentina untuk membalikan kedudukan dan mengantar Antonio Conte pulang dengan tangisan kesedihan. Baca lebih lanjut