[Lazio 1–1 AC Milan] Lazio Memaksimalkan Kekuatan Gelandang Bertahan

Setelah mengalami 4 kekalahan beruntun, akhirnya AC Milan mendapat poin juga. Pada laga dini hari tadi mereka memetik satu angka ketika melawan SS Lazio di Stadion Olimpico.

Pada laga tersebut, Milan mampu mencetak gol terlebih dahulu lewat gol bunuh diri pemain Lazio Abdoulay Konko pada menit 41. Sayang, keunggulan itu tak dapat dimaksimalkan. Rossoneri malah kebobolan oleh Alvaro Gonzales pada menit 61. Baca lebih lanjut

[AS Roma 0-0 Lazio] Derby 4-3-3 yang Berakhir Imbang

Melawan AS Roma, pelatih Lazio Eduardo Reja paham betul andaikan Lazio kembali memakai pola 3 bek seperti yang diterapkan pada 4 pertandingan Lazio sebelumnya ia hanya akan jadi bulan-bulanan Roma.

Karenanya di laga tadi malam, Reja merombak total dengan memakai pola yang sama dengan AS Roma yaitu 4-3-3.  Apa yang dilakukan Reja ini tentu berangkat dari keinginan untuk meredam serangan Roma yang kerap menyerang lewat flank. Terlalu riskan jika masih tetap memaksakan pola 3-4-2-1.

Alasan utama Reja melakukan ini karena Lazio memang tak memiliki pemain bertipikal wingback murni, terlebih back three sejajar yang biasa beduet di lini belakang Lazio adalah pemain yang uzur-uzur dan akan kesulitan jika beradu lari dengan striker Roma macam Gervinho atau Florenzi. Meninggalkan pola 3 bek di belakang jadi hal yang tepat bagi Lazio. Baca lebih lanjut

[Lazio 1 vs 1 Juventus] Perang Taktik Reja dan Conte di Olimpico

Untuk kedua kalinya, Juventus nyaris saja mengalami kesialan di Stadion Olimpico. Setelah disingkirkan AS Roma dari Coppa Italia pada perempat final Coppa Italia (21/1), dini hari tadi Juventus hampir dipaksa kalah oleh SS Lazio dalam lanjutan Serie-A.

Bertandang ke Stadion Olimpico untuk kedua kalinya dalam seminggu terakhir membuat Juventus sedikit merotasi starting line up. Pada lini belakang, Juve juga tak bisa menurunkan Giorgio Chiellini karena absen akibat akumulasi kartu kuning.

Sementara itu, di lini tengah, Antonio Conte membangkucadangkan Andrea Pirlo. Ia takut pemain tengah andalannya ini mengalami cedera. Apalagi jika mengingat kelelahan yang didapat pasca dikalahkan AS Roma. Baca lebih lanjut

[Lazio 2-4 Napoli] Taktik Menundukkan Lazio: Mengisolir Hernanes dan Candreva

Buruk di penyelesaian akhir dan blunder di lini pertahanan terakhir membuat Lazio merana. Mereka ditaklukkan Napoli di kandang sendiri, Stadion Olimpico, dengan skor telak 2-4.

Sementara itu, kemenangan ini seakan mengobati duka Napoli yang kalah pada dua laga beruntun sebelumnya dari Juventus dan Parma. Apalagi, tambahan 3 poin juga menjaga asa Napoli untuk meraih gelar scudetto, Baca lebih lanjut

[Lazio 0 vs 4 Juventus] Taktik Menyerang Conte Hancurkan Lazio yang Statis

Performa tak maksimal yang ditampilkan La Vecchia Signora di laga pre-seasons membuat asa untuk mempertahankan scudeto ketiga kalinya terasa agak berkurang. Beberapa kali Conte mencoba keampuhan formasi baru yang cocok untuk diterapkan, mulai dari 3-4-3, 3-3-4 hingga kembali memakai back four  4-3-3 dan 4-2-4.

Hanya saja, di laga Super Coppa yang digelar di Stadion Olimpico tadi malam, Conte enggan kembali bereksperimen. Dan betul saja, dengan 3-5-2 yang bertahun-tahun dipatenkannya di Juventus, anak asuh Conte berhasil menguliti sang elang “Gli Aqquilloti” Lazio di kandangnya sendiri dengan skor telak 4-0. Baca lebih lanjut

DERBY DELLA CAPITALLE : Kebencian Abadi di Kota Yang Abadi.

Secara melankolis seorang Novelis Inggris, Sir Hall Caine, dalam novelnya yang berjudul “The Eternal City” (1901), mengatakan bahwa Kota Roma adalah “sebuah kekaisaran tanpa akhir.” “Keabadian” itulah yang ingin disampaikan Caine. Suatu frasa yang berhubungan dengan keadaan utopis di Roma kala itu. Tak ayal sebutan Eternal City pun kini didaulat sebagai julukan Kota Roma.

Keabadian inilah yang akan hadir dalam laga epik nan heroik di Stadion Olimpico nanti malam. Rivalitas perseteruan abadi Lazio dan Roma akan mencapai titik puncak dalam sejarahnya. Baru pertama kali dalam historis sepakbola italia kedua tim ini harus bentrok di laga final dalam sebuah ajang prestise semacam Coppa Italia. Karenanya tak ada pilihan lain bagi kedua tim: membunuh atau dibunuh. Baca lebih lanjut

[Inter 1-3 Lazio] Gamellagio yang membawa mimpi buruk bagi Nerazurri.

Kabar suka bercampur duka menghinggapi fans il Nerazurri khususnya yang berada di Indonesia. Mencuatnya nama Erick Tohir –Taipan asal Indonesia- yang kini jadi perbincangan media italia yang konon katanya akan mengakuisisi 51 % saham Inter Milan menjadi angin segar bagi klub yang financial sedang anjlok itu.  Ditengah kabar suka. Kenyataan pahit, Inter harus mengubur ambisinya berkancah di kompetisi Eropa musim depan setelah takluk 1-3 dari SS Lazio di Stadion Giuseppe Meazza tadi malam.

SS Lazio kembali memberikan mimpi buruk kepada Inter Milan. Setelah pernah menggagalkan Inter menjadi scudeto tahun 2002, Lazio kini membuat Inter tak lolos kompetisi Eropa. Terakhir kali Inter tak lolos ke kompetisi Eropa adalah di Serie A musim 1998/1999 tepatnya 14 tahun silam. Baca lebih lanjut

[AS Roma 1 vs 1 Lazio] Dominasi Serangan dari Sisi Sayap

Aroma panas selalu tersaji dalam Derby Della Capitale di setiap musimnya. Sebelum laga dimulai bahkan terjadi kericuhan besar-besaran di luar stadion. 6 orang ditikam dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit. Panas di luar, panas juga di dalam. 34 Foul, 7 kartu kuning, 1 kartu merah terjadi di dalam lapangan.

Sayangnya  AS Roma yang menjadi tuan rumah gagal memanfaatkan keuntungan melawan 10 pemain SS Lazio. Pertandingan pun berakhir dengan skor imbang 1-1. Hasil ini sangat disayangkan karena biasanya kedua tim selalu saling mengalahkan, terakhir kedua tim bermain imbang adalah di musim 2006/2007. Baca lebih lanjut