Istimewa

Gus Dur, Piala Dunia, dan Sengketa Agraria di Karawang

foto-demo-petani-ma-1-130220c

Pada 1982,  saat Piala Dunia sedang digelar di Spanyol, Gus Dur menulis esai berjudul “Piala Dunia dan Land Reform”. 32 tahun kemudian, saat Piala Dunia 2014 sedang digelar, terjadi bentrokan di Karawang disebabkan sengketa agraria.

Perhatian semua pecinta bola kini tertuju pada Brasil. Sementara di tempat yang jauh dari Jakarta, Karawang, ada 1.200 yang sedang menggelar perlawanan karena masa depannya terancam. Para petani Desa Margamulya, Wanasari, Wanakerta, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Karawang, tengah melakukan aksi mempertahan lahan garapannya.

Mereka yang hari ini melawan dan menentang penggusuran di Karawang sudah turun temurun menggarap lahannya. Mereka juga taat membayar pajak pada pemerintah. Tapi entah kenapa, Pengadilan Negeri (PN) Karawang, justru memutuskan bahwa 350 hektar tanah itu milik PT. Sumber Air Mas Pratama (PT. SAMP). Baca lebih lanjut

[Ulasan taktik Argentina di Final] Taktik Sabella sebagai Pragmatisme yang Anti-Klimaks

Argentina gagal menjadi juara Piala Dunia. Anak asuh pelatih Allejandro Sabella ini mampu tampil baik selama 90 menit awal, sistem pertahanan yang mereka galang mampu membuat frustasi barisan penyerangan Jerman. Argentina yang tampil tadi malam adalah Argentina yang berbeda dari biasanya, mereka bermain sangat berhati-hati, memilih bersabar dan melupakan angan-angan untuk banyak-banyak menguasai bola.

Apa yang Sabella terapkan memang sukses, tapi kelengahan akibat konsentrasi yang berkurang akibat stamina yang terkuras membuyarkan mimpi tim berjuluk Les Albiceleste itu. Kesalahan kecil Demichelis yang terpancing mengikuti pergerakan Mueller merobohkan kekokohan pertahanan Argentina. Setan memang ada di detail! Baca lebih lanjut

[Review Taktik Argentina] Kesuksesan Pembelajaran Allejandro Sabella

Malam ini Argentina siap mengulang kesuksesan mereka pada 1986, yaitu saat mereka jadi juara Piala Dunia di Meksiko dengan menundukkan Jerman Barat di partai final. Dua puluh delapan tahun kemudian, saat Piala Dunia kembali di gelar di tanah Amerika Selatan, Argentina mesti kembali bersua dengan Tim Panser di laga final.

Kesamaan catatan sejarah tak berhenti sampai di sana. Jika menilik taktik dan kondisi skuat Argentina saat ini, tim yang berlaga pada 1986 tak berbeda jauh-jauh amat dengan skuat 2014. Ketergantungan pada sosok pemain bintang kentara benar. Jika skuat 1986 bergantung pada Maradona, maka skuat tahun ini pada Lionel Messi.

Tapi bukan berarti Tim Tango mampu melaju ke final hanya dengan mengandalkan Messi semata. Salah satu rahasia kesuksesan mereka adalah karena sang pelatih, Alejandro Sabella, yang berkali-kali menyesuaikan susunan pemain dan pola bermain ketika menemui masalah. Baca lebih lanjut

[Belanda 0-0 Argentina] Duet Mascherano-Biglia Sebagai Kunci Pertahanan Argentina

Mengandaskan perlawanan sengit Belanda dini hari tadi, Argentina berhasil lolos ke final Piala Dunia untuk bertemu dengan Jerman. Tim Tango memenangi pertandingan lewat adu penalti, setelah kedua tim bermain imbang 0-0 selama 90 menit waktu normal, dan 30 menit waktu tambahan.

Berbeda dengan semi final hari pertama yang menyajikan drama tragis kekalahan Brasil, laga antara Argentina dan Belanda ini terlihat membosankan. Total raihan attempts kedua tim, yang hanya berjumlah 9 attempts selama 90 menit waktu normal, adalah angka terburuk sepanjang semi final Piala Dunia yang tercatat oleh FIFA. Baca lebih lanjut

[Belgia 1-0 USA] Keberhasilan Pergantian Pemain Marc Wilmots

Laga menarik Belgia kontra Amerika Serikat jadi penutup babak 16 besar. Sebuah catatan menarik bahwa babak 16 besar kali ini sering ditutup dengan gol-gol yang terjadi di fase perpanjangan waktu dan lewat adu penalti. Tercatat, dari 8 laga di babak 16 besar, 5 di antaranya berakhir dengan skor imbang hingga 90 menit. Jumlah ini adalah yang terbanyak sepanjang Piala Dunia digelar.

Hasil imbang yang bertahan hingga 2 x 45 menit ini jadi penegas, bahwa banyak tim-tim yang bermain aman. Juga tak lepas dari performa lini belakang serta kiper tim-tim kuda hitam yang tampil ciamik. Baca lebih lanjut

[Preview Belgia vs Amerika Serikat] Duel 11 Bintang Belgia versus Juergen Klinsmann

Laga penutup babak 16 besar akan mempertemukan dua tim yang amat kontras yakni, Belgia dan Amerika Serikat.

Sebagai sebuah tim unggulan, dan kuda hitam banyak orang, Belgia dihuni oleh banyak pemain klub-klub top Eropa. Sayangnya banyak kritik ditujukan pada pelatih mereka yakni Marcs Wilmots. Sosok ini dinilai belum mampu memadukan para bintang menjadi satu tim padu dengan pola permainan menarik.

Di lain sisi, Amerika Serikat adalah negara underdog. Kendati kaya pengalaman di Piala Dunia, nyatanya skuat mereka amatlah sederhana. Tak ada lagi hingar bingar pemain yang menghuni klub-klub besar Eropa. Baca lebih lanjut

[Belanda 1-0 Meksiko] Menegaskan Kejeniusan Taktikal Van Gaal

Laga alot terjadi antara Belanda melawan Meksiko tadi malam. Belanda yang diunggulkan karena performa sempurnanya di babak grup, nyatanya mesti bekerja sangat keras sampai menit-menit akhir untuk mengandaskan perjuangan Meksiko. Anak asuh Louis van Gaal nyaris terdepak andaikan Wesley Sneijder tak mencetak gol penyama kedudukan pada menit 88.

Jika menilik permainan kedua tim, perpanjangan extra time nampaknya akan lebih adil bagi kedua tim. Gol kemenangan Belanda melalui titik putih yang dieksekusi secara sempurna oleh Huntelaar, menghentikan kinerja bagus Meksiko di sepanjang laga secara tragis dan menyedihkan.

Hasil mengecewakan ini memperpanjang rekor buruk Meksiko yang selalu terhenti langkahnya di babak 16 besar. Sejak Piala Dunia 1994, Meksiko menorehkan rekor baru sebagai tim yang selalu gagal di babak 16 besar. Baca lebih lanjut

[Preview Belanda vs Meksiko] Pertarungan Dua Tim dengan Skema Sama

Laga Belanda melawan Meksiko adalah pertandingan pertama yang mempertemukan tim Eropa dan Amerika Selatan di babak 16 besar. Langkah Belanda, yang dinominasikan sebagai salah satu kandidat juara, mesti dihadang Meksiko. Mesti diingat bahwa tim ini bukan tim sembarangan.

Pola permainan dan raihan poin yang didapat Meksiko pada babak grup – mengemas 7 poin serta menahan imbang Brasil 0-0—jadi penegas bahwa mereka bukanlah lawan yang bisa dianggap enteng

Namun Belanda juga datang sebagai salah satu tim Eropa kuat, kendati mendapatkan cibiran karena pola defensif 5-3-2 yang diusung Luis Van Gaal. Pada fase grup, De Oranje pun tampil mengejutkan, mendepak tim juara bertahan Spanyol dan selalu menang  dalam 3 pertandingan. Meski bermain defensif, Belanda juga mampu meraih 10 gol dan jadi tim tersubur selama fase grup. Baca lebih lanjut

[Nigeria 2-3 Argentina] Keberanian Sabella Melakukan Perjudian Taktik

Argentina memeragakan permainan terbaiknya sepanjang Piala Dunia 2014 ini. Semalam, La Albiceleste menundukkan Nigeria 3-2 dengan dua gol yang disumbangkan oleh Lionel Messi dan satu lain oleh Marcos Rojo tercipta karena proses serangan yang apik.

Tapi, bukan berarti tim mereka tidak akan mendapatkan masalah di babak 16 besar.

Dua gol yang bersarang di gawang Sergio Romero pada menit-menit awal adalah penegas bahwa pemain belakang mereka belum dapat diandalkan, terutama saat mendapatkan serangan balik. Lantas di lini serang, ketergantungan Argentina terhadap Lionel Messi mutlak tak bisa disangkal.

Sosok peraih Ballon’d Or empat kali ini dibutuhkan Argentina baik itu di lini depan maupun tengah, mengingat peran kedua gelandang, yaitu Fernando Gago dan Javier Mascherano, lebih defensif. Baca lebih lanjut

[Belgia 1-0 Rusia] Capello Andalkan 4 Gelandang, Hazard yang Menentukan

Kemenangan tipis 1-0 atas Rusia dalam pertandingan lanjutan grup H dini hari tadi memastikan Belgia lolos ke fase 16 besar. Gol tunggal penyerang muda Lille, Divock Origi, pada menit 88, mengakhiri perlawanan sengit yang diberikan Russia sepanjang laga.

Bagi Russia sendiri, kekalahan ini belum menutup peluang lolos ke babak 8 Besar. Syaratnya mereka bisa mengalahkan Aljazair di laga terakhir. Itu syarat mutlak karena hasil seri dengan sendirinya akan meloloskan Aljazair. Baca lebih lanjut